
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perdagangan Barang Distributor Keagenan dan Industri (ARDIN) Indonesia, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya peran sektor distribusi dalam menopang kekuatan ekonomi nasional. Penguatan sistem distribusi bukan sekadar urusan logistik, melainkan bagian dari strategi besar untuk memastikan hasil produksi dalam negeri dapat bersaing dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara efisien.
Saat ini tantangan utama ekonomi nasional terletak pada biaya logistik yang masih tinggi. Data Kementerian Perdagangan mencatat, rasio biaya logistik Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berkisar 14 persen. Meski menurun dibanding sebelumnya yang sempat menyentuh 24 persen, angka tersebut masih lebih tinggi dibanding negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand yang berada di kisaran 8-9 persen. Kondisi tersebut membuat produk lokal sulit menembus pasar dengan harga kompetitif, terutama bagi pelaku UMKM dan industri daerah.
“Biaya logistik kita masih tinggi, dimana sekitar separuh dari biaya logistik di Indonesia diserap oleh transportasi darat. Selama infrastruktur dan sistem distribusi belum terintegrasi, daya saing produk nasional akan selalu kalah di pasar,” ujar Bamsoet saat melantik Pengurus Badan Pengurus Daerah Ardin Indonesia Provinsi Jawa Barat di Bandung, Sabtu (8/11/25).












