Latar Belakang
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengaku mengumpet saat aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR pada 25 Agustus 2025 lalu. Meski tidak menampakkan diri, Sahroni tetap mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung.
Fakta Penting
Sahroni memberikan apresiasi kepada aksi unjuk rasa di Gerbang Pancasila, mengatakan bahwa penyampaian aspirasi di ruang terbuka tanpa anarkisme layak mendapat “4 jempol.” Namun, ia menilai aksi massa yang berujung kericuhan dan pengerusakan fasilitas sebagai bentuk premanisme. Sahroni berharap aspirasi dapat tersalurkan lebih dahulu melalui jalur yang lebih konstruktif.
Dampak
Pernyataan Sahroni ini menarik perhatian publik, terutama dalam konteks diskusi tentang cara yang efektif untuk menyampaikan aspirasi. Apresiasi Sahroni terhadap aksi damai menunjukkan pentingnya komunikasi yang terstruktur dalam demokrasi.
Penutup
Dengan mengakui pentingnya aspirasi masyarakat, Sahroni mengingatkan bahwa ekspresi yang damai dan terencana dapat menjadi jalan untuk perubahan yang lebih positif. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana caranya mengoptimalkan saluran aspirasi ini untuk mencegah kekerasan di masa depan?
