
Paragraf Pembuka
AS Roma berhasil bangkit dari keterpurukan di awal musim dan finis di posisi kelima Serie A, hanya selisih satu poin dari empat besar yang lolos ke UCL. Keberhasilan ini tak lepas dari peran Claudio Ranieri, yang direkrut pada November 2024 setelah Roma berada di ambang zona degradasi.
Analisis Mendalam
Ranieri membawa perubahan signifikan ke Roma dengan strategi taktik yang solid. Dalam 19 pertandingan tanpa kemenangan, Roma menunjukkan konsistensi yang luar biasa sebelum akhirnya dikalahkan Atalanta pada pekan ke-36. Statistik menunjukkan bahwa Roma berhasil mencatat 60% kemenangan di bawah asuhan Ranieri, dengan total 16 gol yang dicetak dalam 19 pertandingan tersebut.
Jalannya Pertandingan
Permainan Roma di bawah Ranieri cenderung lebih berorganisasi dan fokus pada serangan balik yang efektif. Pelatih berpengalaman ini juga berhasil meningkatkan kualitas pertahanan, dengan hanya 18 gol yang terkuak sepanjang musim.
Statistik Kunci
– 19 pertandingan tak terkalahkan di Serie A.
– 60% kemenangan sejak Ranieri mengambil alih.
– 16 gol untuk, 18 gol melawan dalam 19 pertandingan.
Pandangan Pelatih
Ranieri sendiri mengakui bahwa Roma memiliki potensi yang lebih besar dan merasa bahwa hasil ini baru permulaan. “Kami telah bekerja keras, tetapi masih ada ruang untuk berkembang,” ujarnya dalam konferensi pers.
Penutup
Musim ini menjadi bukti bahwa Roma bisa bersaing di level tertinggi Serie A dengan pelatih yang tepat. Namun, kegagalan lolos ke UCL pasti akan menjadi motivasi lebih bagi Ranieri dan skuadnya di musim depan. Bagaimana pendapatmu?