
Polri Buka Suara Tentang Insiden Jurnalis yang Diduga Dipukul oleh Ajudan Kapolri
Polri telah mengkonfirmasi insiden yang menimpa jurnalis Makna Zaezar saat meliput kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Semarang. Dalam insiden tersebut, seorang ajudan diduga memukul kepala Makna setelah mendorong jurnalis dan humas dari lokasi liputan.
Latar Belakang Insiden
Insiden ini terjadi ketika Makna dan rekan-rekannya mengambil gambar dari jarak yang wajar saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyapa penumpang di Stasiun Tawang. Salah satu ajudan Kapolri kemudian meminta mereka mundur dengan cara yang kasar. Makna pun menyingkir ke arah peron, namun ajudan tersebut mengikutinya dan melakukan tindakan kekerasan dengan memukul kepala Makna.
Fakta Penting yang Perlu Diketahui
– Jurnalis yang menjadi korban adalah Makna Zaezar dari Kantor Berita Antara Foto.
– Insiden terjadi di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah.
– Ajudan yang diduga melakukan tindakan kekerasan sudah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dampak dan Reaksi
Polri menyesalkan insiden ini dan menyatakan bahwa tindakan kekerasan tidak toleransi. Mereka juga berjanji akan mengevaluasi prosedur kerja personel untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Insiden ini telah memicu perhatian publik terhadap perlindungan jurnalis dan etiket kerja personel keamanan saat berhadapan dengan media.
Penutup
Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap jurnalis dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya penyelidikan yang transparan, diharapkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri dapat dipertahankan. Bagaimana tanggapan Anda terhadap insiden ini?