Berita

Perang Menyerang Perempuan-Anak, Waka DPR di Parlemen OKI: Aksi Segera Diperlukan

×

Perang Menyerang Perempuan-Anak, Waka DPR di Parlemen OKI: Aksi Segera Diperlukan

Sebarkan artikel ini
Perang Menyerang Perempuan-Anak, Waka DPR di Parlemen OKI: Aksi Segera Diperlukan
Perang Menyerang Perempuan-Anak, Waka DPR di Parlemen OKI: Aksi Segera Diperlukan

Parlemen OKI Dibuka, Fokus perlindungan Perempuan dan Anak
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengungkapkan rasa bangganya atas posisi Indonesia sebagai pengendali Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Dalam Konferensi PUIC ke-19, yang dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Cucun menekankan pentingnya peran DPR dalam melindungi perempuan, anak, dan kelompok rentan yang terkena dampak konflik.
Latar Belakang
Indonesia saat ini memegang peran penting sebagai ketua PUIC, yang terdiri dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Lewat forum ini, DPR RI berharap dapat memperkuat isu perlindungan terhadap perempuan dan anak, khususnya yang menjadi korban perang. Cucun mengatakan bahwa upaya perlindungan tersebut menjadi salah satu fokus utama dalam konferensi ini.
Fakta Penting
Konferensi PUIC ke-19 dihadiri oleh Cucun dan para pimpinan DPR lainnya, serta dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam konferensi tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan perlindungan bagi kelompok rentan melalui kerjasama internasional.
Dampak
Perhatian khusus terhadap perlindungan perempuan dan anak diharapkan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat global, terutama di negara-negara yang terlibat dalam konflik. Dengan posisi Indonesia sebagai ketua PUIC, harapan besar tertempatkan pada upaya kolektif dalam melindungi generasi muda dan perempuan dari bahaya perang.
Penutup
Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang untuk berdiskusi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dengan peran aktif Indonesia, diharapkan isu-isu kemanusiaan ini dapat mendapat perhatian lebih dari komunitas internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *