
Latar Belakang
Ribuan warga Jakarta mengantre panjang di depan loket penerimaan surat dan barang di Balai Kota Jakarta hari ini. Mereka datang dengan satu tujuan: melamar sebagai Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) Jakarta, yang lebih dikenal sebagai PPSU. Antrean yang dimulai sejak dini hari ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap program pemerintah ini.
Salah satu pelamar, Ngatiar (53), menjadi perhatian khusus. Sebagai mantan kuli panggul di Pulogadung, Ngatiar rela mengantre sejak pukul 07.00 WIB untuk mendapatkan kesempatan ini. “Saya ingin memperbaiki nasib keluarga,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Fakta Penting
Ngatiar, yang hanya lulusan SD, mendapat informasi lowongan PPSU dari RT setempat. Ia pertama kali datang ke kelurahan untuk bertanya, namun diarahkan untuk langsung melamar ke Balai Kota DKI Jakarta. Ketergantungan masyarakat pada program pemerintah ini terlihat dari antrean yang tak kunjung berkurang sepanjang hari.
Dampak Sosial
Antrean panjang di Balai Kota Jakarta menjadi cerminan dari ketertarikan masyarakat terhadap program PPSU. Namun, fenomena ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah program ini mampu memberikan dampak nyata pada masyarakat, terutama mereka yang seperti Ngatiar, yang sudah lama berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup?
Penutup
Ngatiar dan ribuan warga lainnya bukan hanya melamar PPSU untuk mengubah nasib, tetapi juga menjadi bagian dari harapan masyarakat untuk mendapatkan akses lebih baik ke program pemerintah. Antrean panjang ini adalah bukti bahwa perubahan yang diimpikan tidak datang dengan mudah, namun juga tidak mustahil.