
Generasi Muda Mulai Menyukai Jamu Tradisional, Nenek Sumiati Senang!
Penjual jamu tradisional di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Sumiati (65), merasa senang karena pelanggan jamunya dari kalangan anak muda bertambah. Sumiati, yang juga dikenal sebagai “Nenek Sumiati,” mengungkapkan harapannya agar jamu tradisional tetap dilestarikan sebagai minuman khas Indonesia.
“Jamu itu penting, ini rempah-rempahan asli kita!”
Sumiati, yang membuat jamu tradisional dengan tangannya sendiri, mengatakan bahwa jamu tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga bagian dari identitas budaya Indonesia. Dia merasa bangga karena melihat generasi muda mulai menyukai dan bahkan rutin meminum jamu tradisional.
Dampak Sosial: Budaya Lokal yang Tetap Bermartabat
Kebanggaan Sumiati tidak hanya karena pertumbuhan pelanggan, tetapi juga karena jamu tradisional menjadi simbol budaya Indonesia yang tetap relevan hingga kini. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang tertarik, budaya ini diprediksi akan terus lestari.
Nenek Sumiati: Seorang Pemulia Budaya
Sumiati, yang sudah bertahun-tahun menjual jamu tradisional, tidak hanya menjadi penjual biasa, tetapi juga menjadi pelopor dalam melestarikan budaya Indonesia. Dia menekankan bahwa jamu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan harus dijaga kelestariannya.
Penutup: Apakah Anda Sudah Menyukai Jamu Tradisional?
Dengan kerja keras Nenek Sumiati, jamu tradisional tidak hanya tetap ada, tetapi juga mulai diterima oleh generasi muda. Pertanyaannya adalah, apakah Anda sudah menjadi bagian dari pergerakan ini?












