Latar Belakang
Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Pete Hegseth menuai kritik keras dari warga Singapura setelah membandingkan Presiden AS Donald Trump dengan mendiang perdana menteri pendiri negara itu, Lee Kuan Yew. Dalam pidatonya di forum Dialog Shangri-La di Singapura pada Sabtu (31/5/2025), Hegseth menyebut kedua pemimpin tersebut sebagai “orang-orang bersejarah” dan menegaskan bahwa pendekatan Trump didasarkan pada akal sehat dan kepentingan nasional, seperti yang dilakukan Lee Kuan Yew. Namun, pernyataan ini tidak disambut dengan baik oleh masyarakat Singapura.
Fakta Penting
Forum Dialog Shangri-La di Singapura menjadi ajang penting untuk membahas strategi pertahanan di kawasan Asia-Pasifik. Namun, pernyataan Hegseth yang membandingkan Trump dengan Lee Kuan Yew menjadi sorotan utama. Warga Singapura merasa bahwa pembandingan ini tidak tepat, mengingat perbedaan signifikan dalam gaya kepemimpinan kedua tokoh tersebut.
Dampak
Pernyataan Hegseth tidak hanya menjadi perbincangan di Singapura, tetapi juga memicu reaksi dari komunitas internasional. Beberapa analis menilai bahwa komentar ini menunjukkan kurangnya pemahaman Hegseth terhadap konteks budaya dan politik Singapura. Sementara itu, pemerintah Singapura belum memberikan komentar resmi terkait kontroversi ini.
Penutup
Kontroversi ini menunjukkan bahwa diplomasi dan komunikasi internasional memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap budaya dan sejarah negara lain. Dengan semakin kompleksnya hubungan antar negara, penting untuk memastikan bahwa setiap pernyataan atau tindakan dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan informasi yang akurat.
