
Megawati Sebut Gelar Pahlawan Harus Berdasar Keadilan
Ketum PDIP dan mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar penghargaan gelar pahlawan diberikan dengan hati-hati, bukan hanya sembarang. Dalam pidato di seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika, Megawati menyinggung perjuangannya terkait pencabutan Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang mempengaruhi ayahnya, Presiden pertama RI Sukarno.
Latar Belakang
Megawati menceritakan perjuangannya saat menyeret masalah Tap MPRS ke Setneg untuk mengetahui nasib keputusan yang menyangkut ayahnya. “Bayangkan saya tiap kali diam pergi terus ke Setneg hanya untuk menanyakan ini TAP itu mau diapakan,” ujar Megawati. Dia menegaskan bahwa jika Bung Karno bersalah, seharusnya ada proses hukum yang jelas untuk membuktikan kebenarannya.
Fakta Penting
Megawati mengungkapkan bahwa usahanya akhirnya membuahkan hasil dengan pencabutan Tap MPRS oleh MPR. Namun, dia menegaskan bahwa gelar pahlawan harus diberikan dengan pertimbangan yang matang, bukan hanya karena motif politik atau mudah.
Dampak
Pernyataan Megawati menarik perhatian publik karena menyinggung isu sensitif tentang penghargaan gelar pahlawan. Hal ini juga mengingatkan pentingnya keadilan dalam menilai kontribusi seseorang bagi bangsa.
Penutup
Megawati’s appeal serves as a reminder of the importance of justice and careful consideration in bestowing titles like “pahlawan.” As Indonesia continues to navigate its political landscape, such discussions remain crucial for fostering a fair and transparent society.












