Lawan Stigma Warga, Ibu di Sumbar Mantap Masukkan Anak ke Sekolah Rakyat
Latar Belakang
Stigma yang melekat pada Sekolah Rakyat menjadi tantangan besar bagi masyarakat Sumatera Barat. Beberapa orang-viewer masih menganggap institusi ini sebagai “sekolah percobaan,” terutama tanpa informasi yang lengkap. Salah satu korban stigma ini adalah Linda Martini, seorang ibu dari Sumbar yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan anaknya di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 5 Solok.
Fakta Penting
Linda mengaku dirinya sempat dipandang sebelah mata oleh tetangga karena memilih Sekolah Rakyat untuk anaknya. “Masa anak berprestasi dimasukkan ke Sekolah Rakyat? Itu sekolah percobaan,” ujar Linda dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025). Namun, Linda tetap mantap dengan pilihannya, melihat potensi Sekolah Rakyat dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.
Dampak Sosial
Stigma ini tidak hanya mempengaruhi Linda, tetapi juga menunjukkan kekurangan informasi yang merujuk pada Sekolah Rakyat. Dengan mengungkap kisah Linda, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung Sekolah Rakyat sebagai bagian integral dari sistem pendidikan Indonesia.
Penutup
Kisah Linda menjadi pengingat bahwa stigma yang tidak didasarkan pada fakta dapat merugikan. Dengan mengetengahkan visi pendidikan yang lebih inklusif, masyarakat diharapkan dapat melihat Sekolah Rakyat sebagai alternatif yang berharga. Apakah Anda siap menjadi bagian dari perubahan ini?
