
Latar Belakang
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa pelaksanaan prosedur operasi standar (SOP) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih sangat lemah. Kasus dugaan keracunan siswa di Jakarta Timur menjadi titik perhatian utama, menyebabkan pihak Dinas mengambil langkah tegas dengan menyusun checklist baru untuk memastikan SOP diterapkan secara konsisten di semua dapur penyedia.
Fakta Penting
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menjelaskan bahwa selama ini fokus pengawasan terpusat pada bahan pangan segar di Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG). Monitoring bahan baku dilakukan secara rutin melalui pengambilan sampel laboratorium. Namun, insiden keracunan menunjukkan kelemahan dalam pengawasan dan implementasi SOP.
Hasudungan menambahkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan on the spot di lokasi SPPG, mulai dari pengecekan bahan baku masuk hingga distribusi ke sekolah. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan kualitas makanan bebas dari mikroba, formalin, dan segar.
Dampak
Kasus keracunan ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga menimbulkan kepercayaan publik terhadap program MBG. Pemprov DKI diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan pangan, sehingga kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.
Penutup
Maraknya kasus keracunan makanan di DKI Jakarta menjadi reminder penting untuk memperketat pengawasan dan memastikan SOP diterapkan secara ketat. Dengan checklist baru yang akan diberikan, Dinas KPKP DKI Jakarta berharap program MBG dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan kesehatan masyarakat. Apakah langkah ini akan mampu mengembalikan kepercayaan publik? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban.