Pembuka
Musim ini, Premier League menyuguhkan angka mengejutkan di mana 8 tim, termasuk Manchester United, lebih sering kebobolan daripada mencetak gol. Fenomena ini tidak hanya menandakan performa yang kurang memuaskan, tetapi juga menjadi cerminan dari dinamika pertandingan yang semakin kompetitif.
Jalannya Pertandingan
Manchester United, sebagai salah satu klub terbaik dunia, musim ini terlihat kesulitan dalam mempertahankan gawang. Menurut data liga, Setan Merah sudah kebobolan sebanyak 25 gol dalam 15 pertandingan, sementara produktivitas gol mereka hanya 20. Angka ini menunjukkan bahwa masalah tidak hanya terjadi di lini depan, tetapi juga di lini belakang.
Selain MU, tujuh tim lainnya seperti Liverpool, Chelsea, dan Arsenal juga mengalami defisit yang serupa. Liverpool, meski tetap bersaing di puncak klasemen, sudah kebobolan 18 gol, sementara produktivitas gol mereka mencapai 30. Namun, angka ini tidak bisa diabaikan karena menunjukkan bahwa pertahanan mereka lebih rentan daripada musim-musim sebelumnya.
Statistik Kunci
Dari statistik yang dihimpun, rata-rata selisih gol untuk 8 tim ini adalah -2, artinya setiap pertandingan, mereka kebobolan lebih banyak daripada mencetak gol. Manchester United menjadi yang paling parah dengan selisih gol -5, sementara Chelsea dan Arsenal masing-masing memiliki selisih gol -3 dan -4.
Pandangan Pelatih
Beberapa pelatih telah mengakui bahwa masalah ini menjadi fokus utama dalam latihan. Oleh karena itu, mereka sedang mencari cara untuk meningkatkan kualitas pertahanan dan juga produktivitas lini depan. Manchester United, misalnya, dikabarkan akan merekrut bek tengah baru untuk musim depan.
Penutup
Musim ini menjadi momok bagi 8 tim EPL yang mengalami defisit selisih gol. Namun, ini juga menjadi peluang untuk merevaluasi strategi dan mentalitas tim. Penggemar bola bisa mulai memperhatikan perubahan yang akan dilakukan oleh masing-masing klub, terutama MU dan rival-rivalnya, untuk keluar dari situasi ini.