Latar Belakang
Sejak dua pekan terakhir, Militer Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan terlibat dalam bentrokan bersenjata yang memicu ketegangan hubungan kedua kubu. Setelah naik turunnya tensi, kedua pihak akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata kembali.
Bentrokan ini berawal pada Kamis (9/10), saat pasukan Taliban melancarkan serangan terhadap Pakistan di sepanjang perbatasan. Taliban menuduh Pakistan melakukan serangan udara di wilayah mereka, yang ditanggapi keras oleh kedua belah pihak.
Fakta Penting
Menurut laporan AFP, Minggu (12/10), dua ledakan terdengar di Kabul, ibu kota Afghanistan, dan satu ledakan di tenggara negara tersebut pada Kamis (9/10). Keesokan harinya, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut, menuding negara tetangga tersebut melanggar kedaulatan Afghanistan.
Dampak
Gencatan senjata ini menjadi titik penting dalam usaha meredakan ketegangan regional. Namun, pertanyaan tetap mengemuka: apakah gencatan ini dapat bertahan lama atau hanya sementara? Dampak sosial-politik dari konflik ini juga menjadi sorotan, terutama bagi rakyat Afghanistan dan Pakistan yang terkena imbas langsung.
Penutup
Di balik gencatan senjata terbaru ini, hubungan Pakistan dan Afghanistan tetap rawan. Kedua pihak harus berupaya keras untuk memastikan bahwa gencatan ini menjadi langkah menuju perdamaian yang lebih substansial, bukan hanya jeda sementara dari konflik yang sudah lama merenggut banyak nyawa.
