
Latar Belakang
Gempa tektonik dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Myanmar pada Sabtu (29/3/2025) menjadi perhatian internasional. Gempa ini dilaporkan melepaskan energi setara dengan lebih dari 300 ledakan bom atom, menurut analisis Ahli Geologi Amerika Serikat, Jess Phoenix.
Fakta Penting
Menurut Jess Phoenix, seorang spesialis dalam bidang geofisika, “kekuatan yang dilepaskan oleh gempa ini setara dengan 334 bom atom.” Perbandingan ini menunjukkan skala kerusakan yang potensial, terutama di daerah yang rawan bencana seperti Myanmar. Ahli geologi juga memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa susulan dalam waktu dekat, yang dapat memperparah situasi.
Dampak
Gempa ini telah menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Pemerintah Myanmar dan organisasi kemanusiaan sudah mulai bergerak untuk menangani situasi darurat. Namun, peringatan dari Ahli Geologi menambah tekanan pada upaya evakuasi dan penyelamatan.
Penutup
Gempa Myanmar bukan hanya bencana alam, tetapi juga menjadi pengingat penting tentang pentingnya persiapan dan mitigasi risiko bencana. Dengan energi setara 334 bom atom, gempa ini menunjukkan betapa kuatnya kekuatan alam yang tidak bisa dianggap enteng. Apakah dunia sudah siap menghadapi bencana serupa di masa depan?