Latar Belakang
Pada 28 September 2018, Donggala, Sulawesi Tengah, dilanda bencana tsunami yang merobohkan puluhan rumah dan infrastruktur. Namun, di tengah kerusakan, Masjid Al Amin atau lebih dikenal sebagai Masjid Tua Wani tetap berdiri dengan teguh. Sebagai simbol kekuatan dan daya tahan, masjid ini menjadi sorotan nasional dan internasional.
Fakta Penting
Masjid Tua Wani, yang berusia lebih dari 100 tahun, terletak di kawasan yang rawan tsunami. Namun, arsitektur tradisionalnya yang kokoh mampu menahan gelombang air yang tinggi mencapai 5 meter. Sumber terpercaya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala menyatakan bahwa tidak ada kerusakan berarti pada struktur masjid, bahkan setelah bencana.
Dampak
Kebijakan pencegahan bencana yang baik dan konservasi budaya menjadi pelajaran berharga dari kisah ini. Masjid Tua Wani tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ikon budaya yang merefleksikan kekuatan spiritual dan material masyarakat setempat. Potret-potret masjid ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat bertahan dalam situasi terburuk.
Penutup
Setelah lebih dari 10 tahun, Masjid Tua Wani terus mengingatkan kita akan pentingnya pelestarian budaya dan infrastruktur yang tangguh. Bagaimana kita bisa belajar dari kekuatan ini untuk membangun masa depan yang lebih aman?
Tsunami Takluk di Depan Masjid Tua Wani Donggala
