
Densus 88 Menyatakan Ledakan SMAN 72 Jakarta Bukan Aksi Terorisme
Densus 88 Antiteror menegaskan bahwa aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta tidak terkait dengan aktivitas terorisme. Pelaku, yang merupakan anak berhadapan dengan hukum (ABH), hanya melakukan tindakan kriminal biasa. Aksi ini dikategorikan sebagai “memetic violence daring,” istilah yang marak di kalangan komunitas kekerasan daring.
Latar Belakang
Ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta mencuri perhatian publik akibat isu terorisme yang muncul. Namun, Densus 88 telah meneliti dan memastikan bahwa tidak ada indikasi terorisme dalam aksi tersebut.
Fakta Penting
– Aksi peledakan digolongkan sebagai “memetic violence daring,” suatu bentuk kekerasan yang difokuskan pada dampak sosial media.
– Pelaku, seorang ABH, tidak memiliki motif terorisme.
– Densus 88 menekankan bahwa kasus ini merupakan tindakan kriminal biasa, tanpa implikasi terorisme.
Dampak Sosial
Kasus ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang bahaya memetic violence, terutama di kalangan remaja. Publik juga diimbau untuk tidak terpancing oleh spekulasi tanpa dasar terkait terorisme.
Penutup
Dengan pengungkapan ini, Densus 88 berhasil menyingkirkan anggapan terorisme di balik ledakan SMAN 72 Jakarta. Namun, fenomena memetic violence mengejutkan tetap menjadi perhatian khusus untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.












