
Presiden Pastikan Subsidi Kereta Petani 60%
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa pemerintah akan menanggung 60% ongkos kereta khusus petani dan pedagang. Namun, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus langsung menyoroti dampak kebijakan ini pada kondisi keuangan negara.
Subsidi dan Polemik Utang
“Diperlukan perhitungan yang lebih cermat untuk memastikan kebijakan ini tidak menambah beban fiskal negara,” ujar Lasarus dalam konferensi pers, Rabu (5/11/2025). Ia juga menyinggung polemik utang kereta cepat Whoosh yang pernah menjadi sorotan publik.
Harapan untuk Kebijakan yang Akuntabel
Lasarus berharap bahwa kereta khusus petani dan pedagang tidak terjerat dalam kontroversi serupa. “Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi landasan setiap kebijakan yang dikeluarkan,” tandasnya.
Dampak Kepada Masyarakat dan Ekonomi
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing petani dan pedagang, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan kebijakan fiskal pemerintah.
Penutup
Subsidi kereta petani 60% menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan publik dapat memberikan manfaat sekaligus menimbulkan risiko. Bagaimana pemerintah mengatasi_dualitas ini akan menjadi ujian nyata bagi stabilitas ekonomi dan politik Indonesia.










