
Serangkaian demonstrasi oleh berbagai unsur masyarakat di gedung DPR telah kita saksikan bersama. Korban jiwa dan luka di pihak masyarakat dan aparat, serta kerusakan fasilitas umum menandakan bahwa betapa besar pengorbanan aspirasi yang disuarakan. Seandainya saja, aspirasi itu diberi saluran oleh otoritas kebijakan baik DPR maupun pemerintah, situasinya tidak akan separah saat ini.
Tuntutan para pendemo sangat lah wajar. Mereka menunjukkan aspirasi terkait berbagai masalah dan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Akhir-akhir ini betapa dirasakan situasi ekonomi yang sulit, antara lain terkait pengangguran, pelemahan daya beli dan iklim investasi belum kondusif.
Pada momentum yang sama, secara kebetulan publik disuguhi perilaku elit dan pejabat publik yang kontradiktif dengan situasi ekonomi dan sosial masyarakat yang sedang prihatin. Betapa etika pejabat publik akhirnya dipertanyakan, seperti keputusan pembebasan koruptor, penyalahgunaan wewenang pejabat kementerian ketenagakerjaan, serta pemberian tunjangan perumahan yang fantastis untuk anggota DPR. Lebih memprihatinkan, suguhan anggota DPR berjoget ria saat Sidang Tahunan MPR (15 Agustus 2025).