Berita

Solar Menguap, Nafkah Terhambat: Krisis Energi di Timur Indonesia

×

Solar Menguap, Nafkah Terhambat: Krisis Energi di Timur Indonesia

Sebarkan artikel ini
Solar Menguap, Nafkah Terhambat: Krisis Energi di Timur Indonesia
Solar Menguap, Nafkah Terhambat: Krisis Energi di Timur Indonesia

Latar Belakang
Beberapa waktu terakhir, pemandangan antrean panjang di SPBU kembali menjadi potret harian yang akrab di berbagai daerah, khususnya di kawasan timur Indonesia. Truk-truk logistik berhenti total, mobil-mobil pengangkut hasil tani tidak bisa bergerak, dan perahu-perahu nelayan terparkir di pelabuhan kecil menanti tangki penuh. Mereka semua menunggu satu hal yang semakin sulit didapat: solar subsidi.
Fakta Penting
Bagi sebagian orang di kota besar, antrean solar mungkin hanya sekilas berita yang berlalu di layar televisi atau media sosial. Namun bagi banyak masyarakat di lapisan bawah, terutama para sopir, nelayan, petani, dan pelaku UMKM logistic, keterlambatan mendapatkan solar berarti pendapatan yang hilang. Lebih dari sekadar antrean, ini adalah jeda paksa dalam roda penghidupan mereka.
Dampak pada Ekonomi Lokal
Dalam struktur ekonomi lokal, terutama di daerah seperti Madura, solar bukan hanya bahan bakar untuk kendaraan atau mesin. Ia adalah penggerak utama roda ekonomi rumah tangga. Ketergantungan masyarakat terhadap solar sangat tinggi, terutama bagi sektor-sektor yang berbasis produksi harian atau bergantung pada mobilitas barang dan jasa.
Penutup
Krisis solar tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga mengancam kestabilan ekonomi keluarga di lapisan bawah. Dengan semakin panjangnya jeda di roda penghidupan, pertanyaan besar muncul: kapan dan bagaimana pemerintah akan menangani masalah ini secara efektif?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *