Pembongkaran Pemerasan VCS oleh Polda Metro
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus pemerasan dengan modus video call sex (VCS). Investigasi polisi menemukan bahwa pelaku kasus ini adalah dua bersaudara yang memanfaatkan platform online untuk melancarkan aksinya.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini terungkap setelah korban melaporkan pemerasan melalui media online, yang dikenal sebagai sextortion. Pelaku memanfaatkan aplikasi live show dengan berpura-pura menjadi perempuan untuk menipu korban. Saat korban sudah terperdaya, pelaku mengajak korban berkomunikasi melalui Telegram dan mengancam akan menyebarluaskan konten eksplisit jika tidak memenuhi permintaan uang.
Fakta Penting
Polda Metro Jaya menegaskan bahwa modus operandi ini tidak hanya merugikan finansial, tetapi juga merusak mental korban. Kasubdit IV Ditres Siber, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan teknik psikologis untuk memaksakan korban memberikan uang.
Dampak dan Langkah Polisi
Kasus ini menunjukkan pentingnya edukasi dan awareness masyarakat terhadap risiko pemerasan online. Polda Metro Jaya juga menegaskan komitmen untuk mere suppress aksi kriminal serupa dan melindungi masyarakat dari ancaman digital.
Penutup
Pembongkaran kasus ini menjadi peringatan penting bagi pengguna internet untuk waspada terhadap modus pemerasan online. Dengan kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian, diharapkan kasus serupa dapat dicegah dan penegakan hukum lebih efektif.
